Tuesday, December 21, 2010

aku siap

terkejut dan ketakutan itu ekspresi pertama ku ketika tau test pack yang ku coba berubah 2 garis.. takut gak siap, takut belum mampu, dan banyak ketakutan2 lainnya.. tapi waktu bergulir aku semakin merasa ya.., tuhan memilih dan menitipkan janin itu kepada ku. karna aku dianggap sudah siap dan pantas untuk menjaga nya. lalu kenapa aku harus takut. yang harus kuperbuat adalah mempersiapkan diri menjadi ibu yang terbaik.. dan bersukur dari rasa takut ku malah membuat aku ingin berlajar banyak, aku tak ingin dia yang dititipkan merasa disia2an.. Ya dia menjadi gadis kecil yang lucu, pintar. aku sll berharap dia tak kurang kasih sayang dan perhatian. karna si kelilingi oleh semua keluarga yang benar2 sayang dan peduli setiap bentuk perkembangannya..

Dan ketika usia anak pertama ku akan 3 tahun, kembali aku di percaya olehNya untuk di titipkan kepercayaan untuk mendidik janin ke 2 ku. tapi kembali perasan itu merasa mendera.. ketakutan, apakah aurel siap punya adik, apa kah aku bisa membagi waktu, apakah aku bisa meninggalkannya jika kelak aku harus kembali bekerja setelah cuti, dan ratusan pertanyaan yang lainnya yang ber seliweran di kepala.

gak terasa 2 bulan berlalu begitu saja. memang aku merasa perlakuan ku padanya tidak seistimewa ketika aku tau aku hamil aurel ku. aku jarang mengajaknya bicara, gak pernah minum susu kehamilan, dan kami terlalu menjaga perasaan aurel yang mungkin beberapa bulan ke depan harus berbagi kasih sayang dengan adiknya. tapi beberapa malam lalu aku baru terhenyak. kenapa aku harus membeda2kannya.. toh aurel juga terlihat sangat welcome atas adiknya, bahkan dia sudah berkomplot dengan adiknya, kalau aku lagi marah dia bilang "adek keluar aja dari perut mimi dan pergi sama kakak". jadi apa yang harus aku takutkan lagi.. dia sudah besar, dia udah bisa menerima adiknya, mungkin aku aja yang berlebihan kehamilan ke 2 ku. tuhan juga sudah mengatur semua nya untuk kami. Jika Dia menitipkannya pada kami, itu artinya kami adalah orang pilihan yang dipercaya untuk menjaga amanahnya.. gak terasa aku pun menitikkan air mata kesedihan.. sedih merasa tidak adil, sedih memperlakukannya seperti ini.. dan aku benar-benar berjanji waktu yang tersisa berbagi dengannya di dalam perutku. aku akan memperlakukannya sama dengan aurel dulu. mengajak nya bicara, membelainya, memberikan gizi yang sangat baik, mendengarkanya surat yusuf atau mariam, bahkan apapaun akan kulakuan untuk nya.. dan yang paling penting adalah menyiapkan diri ketika dia lahir menatap dunia ini. aku harus belajar banyak. mudah-mudahan aku benar2 menjadi ibu yang baik.. mudah2an anak2 ku akan bangga akan miminya yang membesarkan mereka, bangga miminya yang berhasil mendidik mereka.. ya tuhan mudah-mudahan tanggung jawab yang kau beri akan membuka mata dan hati ku untuk terus menjadi ibu yang terbaik..Amien


:)

No comments:

Post a Comment